SUGENG RAWUH DUMATENG BLOG KULO

SUGENG RAWUH DUMATENG BLOG KULO

Senin, 19 November 2012

100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk

100 Kalimat Indah Dalam Lirik Lagu
Iwan Fals dkk
Lagu-lagu yang dinyanyikan Iwan
Fals sendirian maupun dinyanyikan
dalam format group banyak
memuat lirik yang istimewa, baik
lirik lagu ciptaannya sendiri
maupun dari orang lain. Lagu lagu
Iwan Fals ini beberapa diantaranya
memuat rangkaian kata yang indah
dan menjadi kalimat penuh makna.
Berikut adalah 100 Kalimat Indah
Dalam Lirik Lagu Iwan Fals dkk.
Meskipun ini hanyalah sedikit dari
kutipan lirik lirik lagu Iwan Fals
yang sempat kami kumpulkan,
setidaknya bisa memberi semangat.
Simak dan resapilah makna yang
terkandung didalamnya. Semoga
hari-hari kita menjadi lebih
berguna. (sb)
** kata kata Iwan Fals, kata
kata bijak Iwan Fals, kata
mutiara Iwan Fals, lirik lagu
Iwan Fals, album Iwan Fals
100 Kalimat Indah Dalam Lirik
Lagu Iwan Fals dkk
(dirangkum dan dipublikasikan oleh
SB untuk iwanfalsmania.com pada
16/01/2008)
--------------------------------------------------------
1.“Berhentilah jangan salah
gunakan, kehebatan ilmu
pengetahuan untuk
menghancurkan”
(Puing – album Iwan Fals Sarjana
Muda 1981)
2.“Hei jangan ragu dan jangan
malu, tunjukkan pada dunia bahwa
sebenarnya kita mampu”.
(Bangunlah Putra-Putri Pertiwi –
album Sarjana Muda 1981)
3."Cepatlah besar matahariku,
menangis yang keras janganlah
ragu, hantamlah sombongnya dunia
buah hatiku, doa kami dinadimu”.
(Galang Rambu Anarki – album
Iwan Fals Opini 1982)
4.“Jalan masih teramat jauh,
mustahil berlabuh bila dayung tak
terkayuh”.
(Maaf Cintaku - album Iwan Fals
Sugali 1984)
5.“Jangan kau paksakan untuk tetap
terus berlari, bila luka di kaki
belum terobati”.
(Berkacalah Jakarta - album Iwan
Fals Sugali 1984)
6.“Riak gelombang suatu rintangan,
ingat itu pasti kan datang, karang
tajam sepintas seram, usah gentar
bersatu terjang”.
(Cik - album Iwan Fals Sore Tugu
Pancoran 1985)
7.“Aku tak sanggup berjanji, hanya
mampu katakan aku cinta kau saat
ini, entah esok hari, entah lusa
nanti, entah”.
(Entah - album Iwan Fals Ethiopia
1986)
8.“Mengapa bunga harus layu?,
setelah kumbang dapatkan madu,
mengapa kumbang harus ingkar?,
setelah bunga tak lagi mekar”.
(Bunga-Bunga Kumbang-Kumbang -
album Iwan Fals Ethiopia 1986)
9.“Ternyata banyak hal yang tak
selesai hanya dengan amarah”.
(Ya Ya Ya Oh Ya - album Iwan Fals
Aku Sayang Kamu 1986)
10.“Dalam hari selalu ada
kemungkinan, dalam hari pasti ada
kesempatan”.
(Selamat Tinggal Malam - album
Iwan Fals Aku Sayang Kamu 1986)
--------------------------------------------------------
11.“Kota adalah hutan belantara
akal kuat dan berakar, menjurai
didepan mata siap menjerat leher
kita”.
(Kota - album Iwan Fals Aku Sayang
Kamu 1986)
12.“Jangan kita berpangku tangan,
teruskan hasil perjuangan dengan
jalan apa saja yang pasti kita
temukan”.
(Lancar - album Iwan Fals Lancar
1987)
13.“Jangan ragu jangan takut
karang menghadang, bicaralah yang
lantang jangan hanya diam”.
(Surat Buat Wakil Rakyat - album
Iwan Fals Wakil Rakyat 1987)
14.“Kau anak harapanku yang lahir
di zaman gersang, segala sesuatu
ada harga karena uang”.
(Nak - album Iwan Fals 1910 1988)
15.“Sampai kapan mimpi mimpi itu
kita beli?, sampai nanti sampai
habis terjual harga diri”.
(Mimpi Yang Terbeli - album Iwan
Fals 1910 1988)
16.“Seperti udara kasih yang
engkau berikan, tak mampu ku
membalas, Ibu”.
(Ibu - album Iwan Fals 1910 1988)
17.“Memang usia kita muda namun
cinta soal hati, biar mereka bicara
telinga kita terkunci”.
(Buku Ini Aku Pinjam - album Iwan
Fals 1910 1988)
18.“Dendam ada dimana mana di
jantungku, di jantungmu, di jantung
hari-hari”.
(Ada Lagi Yang Mati - album Iwan
Fals 1910 1988)
19.“Hangatkan tubuh di cerah pagi
pada matahari, keringkan hati yang
penuh tangis walau hanya sesaat”.
(Perempuan Malam - album Iwan
Fals Mata Dewa 1989)
20.“Kucoba berkaca pada jejak
yang ada, ternyata aku sudah
tertinggal, bahkan jauh tertinggal”.
(Nona - album Iwan Fals Mata Dewa
1989)
--------------------------------------------------------
21.“Oh ya! ya nasib, nasibmu jelas
bukan nasibku, oh ya! ya takdir,
takdirmu jelas bukan takdirku”.
(Oh Ya! - album Iwan Fals Swami
1989)
22.“Wahai kawan hei kawan,
bangunlah dari tidurmu, masih ada
waktu untuk kita berbuat, luka di
bumi ini milik bersama, buanglah
mimpi-mimpi”.
(Eseks eseks udug udug (Nyanyian
Ujung Gang) - album Iwan Fals
Swami 1989)
23.“Api revolusi, haruskah padam
digantikan figur yang tak pasti?”.
(Condet - album Swami 1989)
24.“Kalau cinta sudah di buang,
jangan harap keadilan akan
datang”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami
1989)
25.“Kesedihan hanya tontonan, bagi
mereka yang diperkuda jabatan”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami
1989)
26.“Orang tua pandanglah kami
sebagai manusia, kami bertanya
tolong kau jawab dengan cinta”.
(Bongkar - album Iwan Fals Swami
1989)
27.“Satu luka perasaan, maki puji
dan hinaan, tidak merubah sang
jagoan menjadi makhluk picisan”.
(Rajawali - album Kantata Takwa
1990)
28.“Kesadaran adalah matahari,
kesabaran adalah bumi, keberanian
menjadi cakrawala, dan perjuangan
adalah pelaksanaan kata kata”.
(Paman Doblang - album Kantata
Takwa 1990)
29.“Mereka yang pernah kalah,
belum tentu menyerah”.
(Orang-Orang Kalah - album
Kantata Takwa 1990)
30.“Aku rasa hidup tanpa jiwa,
orang yang miskin ataupun kaya
sama ganasnya terhadap harta”.
(Nocturno - album Kantata Takwa
1990)
--------------------------------------------------------
31.“Orang orang harus
dibangunkan, kenyataan harus
dikabarkan, aku bernyanyi menjadi
saksi”.
(Kesaksian - album Kantata Takwa
1990)
32.“Ingatlah Allah yang
menciptakan, Allah tempatku
berpegang dan bertawakal, Allah
maha tinggi dan maha esa, Allah
maha lembut”.
(Kantata Takwa - album Kantata
Takwa 1990)
33.“Kebimbangan lahirkan gelisah,
jiwa gelisah bagai halilintar”.
(Gelisah - album Kantata Takwa
1990)
34.“Bagaimanapun aku harus
kembali, walau berat aku rasa kau
mengerti”.
(Air Mata - album Kantata Takwa
1990)
35.“Alam semesta menerima
perlakuan sia sia, diracun jalan
napasnya diperkosa kesuburannya”.
(Untuk Bram - album Iwan Fals
Cikal 1991)
36.“Duhai langit, duhai bumi, duhai
alam raya, kuserahkan ragaku
padamu, duhai ada, duhai tiada,
duhai cinta, ku percaya”.
(Pulang Kerja - album Iwan Fals
Cikal 1991)
37.“Dimana kehidupan disitulah
jawaban”.
(Alam Malam - album Iwan Fals
Cikal 1991)
38.“Ada dan tak ada nyatanya ada”.
(Ada - album Iwan Fals Cikal 1991)
39.“Aku sering ditikam cinta,
pernah dilemparkan badai, tapi aku
tetap berdiri”.
(Nyanyian Jiwa - album Swami Il
1991)
40.“Aku mau jujur jujur saja, bicara
apa adanya, aku tak mau
mengingkari hati nurani”.
(Hio - album Swami Il 1991)
--------------------------------------------------------
41.“Bibirku bergerak tetap
nyanyikan cinta walau aku tahu tak
terdengar, jariku menari tetap tak
akan berhenti sampai wajah tak
murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata -
album Iwan Fals Belum Ada Judul
1992)
42.“Mengapa besar selalu menang?,
bebas berbuat sewenang wenang,
mengapa kecil selalu tersingkir?,
harus mengalah dan menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album Iwan Fals
Belum Ada Judul 1992)
43.“Angin pagi dan nyanyian
sekelompok anak muda mengusik
ingatanku, aku ingat mimpiku, aku
ingat harapan yang semakin hari
semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album Iwan Fals
Belum Ada Judul 1992)
44.“Jalani hidup, tenang tenang
tenanglah seperti karang”.
(Lagu Satu - album Iwan Fals Hijau
1992)
45.“Sebentar lagi kita akan menjual
air mata kita sendiri, karena air
mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Iwan Fals Hijau
1992)
46.“Kita harus mulai bekerja,
persoalan begitu menantang, satu
niat satulah darah kita, kamu
adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album Iwan Fals Hijau
1992)
47.“Kenapa kebenaran tak lagi
dicari?, sudah tak pentingkah bagi
manusia?”
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau
1992)
48.“Kenapa banyak orang ingin
menang?, apakah itu hasil akhir
kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Iwan Fals Hijau
1992)
49.“Anjingku menggonggong protes
pada situasi, hatiku melolong
protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album Iwan Fals Hijau
1992)
50.“Biar keadilan sulit terpenuhi,
biar kedamaian sulit terpenuhi,
kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album
Dalbo 1993)
--------------------------------------------------------
51.“Apa jadinya jika mulut dilarang
bicara?, apa jadinya jika mata
dilarang melihat?, apa jadinya jika
telinga dilarang mendengar?,
jadilah robot tanpa nyawa yang
hanya mengabdi pada perintah”.
(Hura Hura Huru Hara - album
Dalbo 1993)
52.“Tertawa itu sehat, menipu itu
jahat”.
(Hua Ha Ha - album Dalbo 1993)
53.“Nyanyian duka nyanyian suka,
tarian duka tarian suka, apakah ada
bedanya?”
(Terminal – single 1994)
54.“Waktu terus bergulir, kita akan
pergi dan ditinggal pergi”.
(Satu Satu – album Iwan Fals Orang
Gila 1994)
55.“Pelan-pelan sayang kalau mulai
bosan, jangan marah-marah nanti
cepat mati, santai sajalah”.
(Menunggu Ditimbang Malah
Muntah – album Iwan Fals Orang
Gila 1994)
56.“Mau insaf susah, desa sudah
menjadi kota”.
(Menunggu Ditimbang Malah
Muntah – album Iwan Fals Orang
Gila 1994)
57.“Pertemuan dan perpisahan,
dimana awal akhirnya?, dimana
bedanya?”.
(Doa Dalam Sunyi – album Iwan
Fals Orang Gila 1994)
58.“Jika kata tak lagi bermakna,
lebih baik diam saja”.
(Awang Awang – album Iwan Fals
Orang Gila 1994)
59.“Bagaimana bisa mengerti?,
sedang kita belum berpikir,
bagaimana bisa dianggap diam?,
sedang kita belum bicara”.
(Awang Awang – album Iwan Fals
Orang Gila 1994)
60.“Aku bukan seperti nyamuk yang
menghisap darahmu, aku manusia
yang berbuat sesuai aturan dan
keinginan”.
(Nasib Nyamuk – album Iwan Fals
& Sawung Jabo Anak Wayang 1994)
--------------------------------------------------------
61.“Oh susahnya hidup, urusan hati
belum selesai, rumah tetangga
digusur raksasa, pengusaha zaman
merdeka”.
(Oh – single 1995)
62.“Aku disampingmu begitu pasti,
yang tak kumengerti masih saja
terasa sepi”.
(Mata Hati – album Iwan Fals Mata
Hati 1995)
63.“Sang jari menari jangan
berhenti, kupasrahkan diriku
digenggaman-Mu”.
(Lagu Pemanjat – album Iwan Fals
Lagu Pemanjat 1996)
64.“Lepaslah belenggu ragu yang
membelit hati, melangkah dengan
pasti menuju gerbang baru”.
(Songsonglah – album Kantata
Samsara 1998)
65.“Berani konsekuen pertanda
jantan”.
(Nyanyian Preman – album Kantata
Samsara 1998)
66.“Dengarlah suara bening dalam
hatimu, biarlah nuranimu
berbicara”.
(Langgam Lawu – album Kantata
Samsara 1998)
67.“Matinya seorang penyaksi
bukan matinya kesaksian”.
(Lagu Buat Penyaksi – album
Kantata Samsara 1998)
68.“Bertahan hidup harus bisa
bersikap lembut, walau hati panas
bahkan terbakar sekalipun”.
(Di Ujung Abad - album Iwan Fals
Suara Hati 2002)
69.“Jangan goyah percayalah teman
perang itu melawan diri sendiri,
selamat datang kemerdekaan kalau
kita mampu menahan diri”.
(Dendam Damai - album Iwan Fals
Suara Hati 2002)
70.“Berdoalah sambil berusaha,
agar hidup jadi tak sia-sia”.
(Doa - album Iwan Fals Suara Hati
2002)
--------------------------------------------------------
71.“Harta dunia jadi penggoda,
membuat miskin jiwa kita”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals
Suara Hati 2002)
72.“Memberi itu terangkan hati,
seperti matahari yang menyinari
bumi”.
(Seperti Matahari - album Iwan Fals
Suara Hati 2002)
73.“Jangan heran korupsi menjadi
jadi, habis itulah yang diajarkan”.
(Politik Uang – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
74.“Gelombang cinta gelombang
kesadaran merobek langit yang
mendung, menyongsong hari esok
yang lebih baik”.
(Para Tentara – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
75.“Terhadap yang benar saja
sewenang wenang, apalagi yang
salah”.
(Mungkin – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
76.“Begitu mudahnya nyawa
melayang, padahal tanpa diundang
pun kematian pasti datang”.
(Matahari Bulan Dan Bintang –
album Iwan Fals Manusia Setengah
Dewa 2004)
77.“Dunia kita satu, kenapa kita
tidak bersatu?”.
(Matahari Bulan Dan Bintang –
album Iwan Fals Manusia Setengah
Dewa 2004)
78.“Urus saja moralmu urus saja
akhlakmu, peraturan yang sehat
yang kami mau”.
(Manusia Setengah Dewa – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa
2004)
79.“Di lumbung kita menabung,
datang paceklik kita tak bingung”.
(Desa – album Iwan Fals Manusia
Setengah Dewa 2004)
80.“Tutup lubang gali lubang
falsafah hidup jaman sekarang”.
(Dan Orde Paling Baru – album
Iwan Fals Manusia Setengah Dewa
2004)
--------------------------------------------------------
81.“Buktikan buktikan!, kalau hanya
omong burung beo pun bisa”.
(Buktikan – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
82.“Dunia politik dunia bintang,
dunia hura hura para binatang”.
(Asik Nggak Asik – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
83.“Dewa-dewa kerjanya berpesta,
sambil nyogok bangsa manusia”.
(17 Juli 1996 – album Iwan Fals
Manusia Setengah Dewa 2004)
84.“Tanam-tanam pohon
kehidupan, siram siram sirami
dengan sayang, tanam tanam tanam
masa depan, benalu-benalu kita
bersihkan”.
(Tanam-Tanam Siram-Siram – single
2006 - album Iwan Fals
Keseimbangan 2010)
85.“Ada apa gerangan mengapa
mesti tergesa gesa, tak bisakah
tenang menikmati bulan penuh dan
bintang”.
(Haruskah Pergi – 2006 - Iwan Fals
& Indra Lesmana)
86.“Persoalan hidup kalau diikuti
tak ada habisnya, soal lama pergi
soal baru datang”.
(Selancar – 2006 - Iwan Fals &
Indra Lesmana)
87.“Jaman berubah perilaku tak
berubah, orang berubah tingkah
laku tak berubah”.
(Rubah – album Iwan Fals 50:50
2007)
88.“Satu hilang seribu terbilang,
patah tumbuh hilang berganti”.
(Pulanglah – album Iwan Fals 50:50
2007)
89.“Hidup ini indah berdua semua
mudah, yakinlah melangkah jangan
lagi gelisah”.
(KaSaCiMa – album Iwan Fals 50:50
2007)
90.“Tak ada yang lepas dari
kematian, tak ada yang bisa
sembunyi dari kematian, pasti”.
(Ikan-Ikan – album Iwan Fals 50:50
2007)
--------------------------------------------------------
91.“Ada kamu yang mengatur ini
semua tapi rasanya percuma, ada
juga yang janjikan indahnya surga
tapi neraka terasa”.
(Cemburu – album Iwan Fals 50:50
2007)
92.“Hukum alam berjalan
menggilas ludah, hukum Tuhan
katakan “Sabar!”.
(Kemarau – uncassette)
93.“Yang pasti hidup ini keras,
tabahlah terimalah”.
(Joned – uncassette)
94.“Oh negeriku sayang bangkit
kembali, jangan berkecil hati
bangkit kembali”.
(Harapan Tak Boleh Mati –
uncassette)
95.“Oh yang ditinggalkan tabahlah
sayang, ini rahmat dari Tuhan kita
juga pasti pulang”.
(Harapan Tak Boleh Mati –
uncassette)
96.“Tuhan ampunilah kami, ampuni
dosa-dosa kami, ampuni
kesombongan kami, ampuni bangsa
kami, terimalah disisi-Mu korban
bencana ini”.
(Saat Minggu Masih Pagi –
uncassette)
97.“Nyatakan saja apa yang terasa
walau pahit biasanya, jangan
disimpan jangan dipendam,
merdekakan jiwa”.
(Nyatakan Saja – uncassette)
98.“Usiamu tak lagi muda untuk
terus terusan terjajah, jangan lagi
membungkuk bungkuk agar dunia
mengakuimu”.
(Merdeka – uncassette)
99.“Kau paksa kami untuk menahan
luka ini, sedangkan kau sendiri
telah lupa”.
(Luka Lama – uncassette)
100. “Oh Tuhan tolonglah, lindungi
kami dari kekhilafan, oh ya Tuhan
tolonglah, Ramadhan mengetuk hati
orang orang yang gila perang”.
(Selamat Tinggal Ramadhan –
uncassette)
--------------------------------------------------------
Silahkan copy-paste dan
menyebarkan tulisan ini, namun
jangan lupa selalu sertakan link
sumbernya ya boss :)
iwanfalsmania.com 100% Iwan
Fals

Tidak ada komentar:

Posting Komentar