Mercedes-Benz Serie-OH
Mesin OH
O 6600
Nomenkaltur (penamaan) dengan menggunakan huruf “O”
(Omnibusse) dimulai dari tahun 1930, dan 4 angka dibelakang dinyatakan
untuk beban yang dapat diangkut oleh chassis. Misalnya pada zaman itu
ada O 2500, O 3000, O 4000, O 8500 dengan versi sebelumnya N 1, N 5,
N2, C12, C18, C24 (2 digit belakang huruf C adalah besaran output tenaga
mesin). pada tahun2 ini (1928) juga diperkenalkan mesin diesel untuk
kendaraan niaga, yaitu OM 5 (70 hp). OM disini singkatan dari Oelmotor
(Oil Engine). Beberapa teknologi yang sudah dipakai adalah penggunaan
rem pneumatic pada tahun 1923.
Selain untuk bus besar (seri O) juga
dibuat versi medium dari pengembangan bus besar yaitu seri LO
(Leichstahlomnibus/lightweight steel bus). LOP3100 Tahun 1934, bus Lo
mengalami perkembangan yaitu seri LOP3100, dengan mesin berdaya 95hp dan
posisi mesin ada di sebelah pak supir (model OF seperti sekarang) dari
sebelumnya yang mesin berada di depan pak supir. Model ini dikenal juga
dengan model Pullman (P).
O 6600 adalah pengembangan dari sasis
truk L 6600. Selain itu juga dibuat model Pullman (OP 6600) dan pada
musim semi 1951 diperkenalkan model O 6600 H (Hinterdeck), bus bermesin
belakang tetapi dikendalikan dari depan.
Teknologi yang menjadi pionir yang
hingga saat ini masih dipakai, memungkinkan bus lebih nyaman. Bus
bermesin OM315 6 silinder bertenaga 145hp. Selain itu juga dilengkapi
dengan electric gearshift system. Dengan chassis dan body terpisah, O
6600 H masih menyisakan kesamaan dengan truk, selain mesin yang sudah
diletakkan di belakang,
Pada tahun 1954 diperkenalkan O 321 H
yang memiliki design semi integral, dengan kata lain body terpasang pada
kerangka unit lantai yang berperan sebagai penyangga beban keseluruhan.
Denan teknologi seperti ini menjadikan
bus lebih ringan, lebih stabil dan bagasi lebih luas karena tidak adanya
sasis yang melintang. Selain itu juga lebih nyaman dengan digantinya
per daun dengan per koil pada roda depan. Ada dua versi mesin yang
dipakai, 110 hp dan 126 hp.
Selain itu juga dibuat O317, bus
bermesin diantara axle (mesin tengah) bersuspensi udara pertama yang
diproduksi di Jerman. Bus dengan panjang 12m dan dpt mengangkut
120orang, bertenaga 190hp dengan mesin 6 silinder OM326. Selain
digunakan untuk bus kota, juga digunakan untuk bus tingkat dan bus semi
tingkat.
Mercedez-Benz di Indonesia
Untuk
di Indonesia sendiri ada beberapa varian baik LP, OF, OK dan OH. Tapi
yang mau dibicarakan disini dititikberatkan pada OH Sebelum tahun 1970
bus MB dimasukkan ke Indonesia secara bulat2 (CBU). Mungkin yang dikenal
oleh kawan2 adalah bus PPD model O302 seperti yang ada di TMII
Setelah dengan adanya ATPM di Indonesia
dimasukan chassis bus yang didatangkan dari Brazil secara CKD. Menurut
beberapa sumber, bus mesin belakang sudah dipasarkan dari tahun 1982.
Mungkin terasa aneh karena kok mesinnya disimpan dalam bagasi kaya VW
Combi aja, mungkin kawan2 pernah dengar cerita lucu tentang mesin
belakang. Selain itu pasar belum siap yang masih setia dengan
menggunakan chassis OF yang mudah mendeteksi gangguan mesin dan
merasakan putaran mesin (gak perlu tachometer) sehingga mesin OH baru
popular di akhir tahun 1980an yang banyak menuntut kenyamanan penumpang.
OH1113
bus modern di
zaman nya, bermesin OM366A, dilengkapi dengan turbocharger menghasilkan
output 170hp (DIN) atau setara 190hp (DIN). Bus ini juga sudah
dilengkapi dengan power steering, kelengkaan yang sangat langka pada
jenis-jenis bus saat itu. Pada model ini hanya dipasarkan wheelbase 5,1
meter.
OH1518 dan 1521
Bus
yang masih banyak beredar sampat saat ini. Dengan pengembangan dari
versi sebelumnya yang juga menggunakan mesin yang sama. (penambahan
intercooler, pneumatic gearshift assist, sepatu rem yg lebih lebar,
gearbox G60 6 speed kecepatan dan panjang wheelbase 6meter untuk 1521).
Beberapa penambahan diantaranya adalah compressor udara yang
kapasitasnya diperbesar dan beberapa perubahan minor lain.
OH1525
Bus yang
mulai diperkenalkan sejak tahun 2004, menggunakan mesin OM906LA turbo
intercooler menghasilkan daya 246HP. Dengan cc yang lebih kecil
menghasilkan daya yang lebih besar. BBM lebih hemat dan efisen berkat
bantuan injeksi elektronis, dan sudah memenuhi standar Euro2.
OH1518
Bus yang
mulai diproduksi di Indonesia tahun 2008 ini sudah memenuhi standar
euro3, bermesin OM904LA menghasilkan daya 174HP, mesin 4 silinder yang
lebih ekonomis.
Kalau sudah begitu, bagaimana cara
membedakannya? Bus yang sudah dipakaikan body agak sulit memang untuk
membedakannya kecuali crew dan montir yang megang bus tersebut, apakah
prima(1113), king(1518), intercooler(1521) atau banci (1518 dgn 6speed
w/o intercooler). Secara garis besar tenaga yang dihasilkan oleh bus2
tersebut hampir sama saja karena ditopang oleh mesin yang sama. Yang
paling banter untuk bisa dibedakan adalah dari suara “s butterfly”
pengaturan udara tekan rem. Apalagi kalau chassis nya sudah
diperpanjang, makin sulit membedakan, kecuali bus itu diperkosa alias
ditelanjangi hehehe..
Kalau kasusnya sudah dipakaikan baju
(body) gimana dong? Kayaknya kalau sebagai penumpang gak perlu
senjelimet ini. Untuk membedakan antara prima dan king, bisa dilihat
dari pedal rem nya. Kalau sudah dirubah juga, lihat compressor udara di
bagian mesin. Kalau masih kecil itu prima, dan lihat pulley dan fan
belt untuk radiator satu buah untuk prima dan dua buah untuk king, lalu
lihat juga tulisan yang ada di water reservoir untuk radiator kalau
masih bahasa inggris, bus masih prima dan kalau sudah Indonesia, bus
sudah king. Kalau semua itu sudah dirubah, lihat nomor chassis nya,
kalau sudah dibagian kiri dan sudah ada tulisan MHL (kode dari Deperind
untuk MB, MHN untuk Hino dll) bus tsb adalah king, tetapi kalau masih di
bagian kanan tanpa embel2 MHL bus masih prima. Kalau untuk 1521 tinggal
lihat saja belalai saluran intercoolernya.
Untuk bus baru 1518 eIII dengan 1525
justru lebih mudah membedakannya dari luar. Physically 1518 lebih pendek
dari 1525, tetapi ber wheelbase sama, overhang depan lebih panjang xbc
100mm tetapi over belakang lebih panjang 1525 yatu 200mm, speedometer
yg lebih modern. beberapa precaution yang harus dipatuhi oleh pihak
karoseri seperti harus adanya sirkulasi udara di flap engine belakang,
scoop air intake yang harus sampai atas, dan panel depan yang harus
dapat dibuka untuk maintenance pedal memudahkan kita untuk membedakan
dengan yang lainnya
Semoga bermanfaat
(Disarikan dari dok Mercedes-Benz dan dok pribadi Hery Wahyudi Jakbus.com )