JOGJAKARTA (DP) — Mercedes
Benz Indonesia meluncurkan
produk barunya untuk
kendaraan niaga . Mereka
meluncurkan chassis bus OH
1626 yang memakai suspensi
udara sebagai kelengkapan
standar.
Selain chassis baru bus OH 1626,
diperkenalkan chassis OH 1830
pula. Peluncuran dilakukan di
Jogjakarta pada 11 Mei 2012. Dua
chassis baru ini membuat
Mercedes-Benz Indonesia akan
semakin memperluas jajaran
produk kendaraan bus ramah
lingkungan berstandar Euro 3.
Mercedes-Benz klaim konsumsi
bahan bakar lebih efisien, ramah
lingkungan, tenaga besar dan
semakin nyaman dengan hadirnya
suspensi udara (Air Suspension)
pada tipe OH 1626 dan OH 1830.
Chassis terbaru ini juga memiliki
kelebihan berupa space frame. Ini
memungkinkan bus dibangun
dengan kapasitas bagasi bawah
yang jauh lebih besar daripada
pendahulunya tanpa terhalang oleh chassis.
“Chassis OH 1626 bisa
dipanjangkan sehingga memiliki
kelebihan bagasi lebih besar.
Selain itu ada air suspension dari
pabrik yang telah diuji dan
menambah kenyamanan,” kata
Diyanto Prayudiman, Bus Sales
Manager Mercedes-Benz
Indonesia , di Sheraton Hotel,
Yogyakarta.
Chassis Bus OH 1626 bermesin 6-
silinder segaris, berstandar Euro
3, memiliki torsi 950 Nm sejak
1200 – 1600 rpm dengan tenaga
260 hp pada 2200 rpm. OH 1626
dipasarkan dengan harga Rp
749.000.000 (off-the-road).
Sedangkan chassis bus OH 1830
bermesin 6-silinder segaris, yang
berstandar Euro 3, dengan torsi
sebesar 1200 Nm sejak 1400 rpm
dengan tenaga 300 hp pada 2200
rpm. OH 1830 dipasarkan dengan
harga Rp 919.000.000 (off-the-
road).
Kini, Mercedes Benz Indonesia
telah memiliki empat pilihan
produk di segmen rear engine
luxury bus: OH 1521, OH 1526,
OH 1626 dan OH 1830. Mercedes
Benz Indonesia pun menargetkan
minimal 50 persen pasar luxury
bus .
“Tahun ini OH 1626 produksi
sekitar 400 unit dan sudah ada
pelanggan-pelanggan di
belakangnya tersebar di seluruh
Indonesia tapi sebagaian besar
pembelinya di Pulau Jawa sekitar
80 persen,” kata Diyanto.
Namun untuk chassis OH 1830,
Diyanto mengatakan bahwa belum
secara resmi diluncurkan.”Sejauh
ini diproduksi 50 unit namun telah
dimiliki beberapa perusahaan bus,” tukasnya. (dp/REK)
sumber: Majalah Otomotif Online
by. Dapurpacu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar